Raja Swedia Terkesan dengan Pramuka Bantul

Raja Swedia Carl XVI Gustaf menyatakan terkesan dengan apa yang telah dikerjakan pramuka di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang membangun pusat pelatihan yang dibutuhkan masyarakat. "Saya terkesan dengan pandu di Bantul yang telah membangun Pendapa Sanggar Pramuka sebagai pusat pelatihan kerajinan batik, wayang kulit, dan karawitan," kata Carl Gustaf yang juga ketua Yayasan Pandu Dunia ini.

Menurut dia saat meresmikan pendapa tersebut di Nogosari, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, dirinya bangga dengan Pandu di Bantul yang telah melakukan pekerjaan besar dan baik. "Saya akan menceritakan hal itu ke seluruh dunia. Saya berpesan lanjutkan apa yang telah dilakukan tersebut dan semoga sukses," ujarnya.

Ia mengatakan, proyek pembanguan pusat pelatihan seperti itu yang dinamakan "Messenger of Peace" (MoP) yang juga dilakukan kepanduan di berbagai negara, termasuk Arab Saudi. "MoP bertujuan untuk membantu masyarakat menjadi lebih baik, sehingga dapat dicontoh oleh negara lain. Indonesia telah melaksanakan program tersebut dan diikuti oleh negara lain," ucapnya.

Menurut dia, Yayasan Pandu Dunia juga akan meluncurkan laman baru yang berisi peta negara-negara yang melaksanakan MoP di seluruh dunia. "Laman ini juga akan menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga akan memudahkan Pandu di Indonesia untuk mengaksesnya. Dalam dua bulan ke depan, Pandu Indonesia dapat membuka 'website' MoP dalam bahasa Indonesia," paparnya.

Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, Pendapa Sanggar Pramuka itu direncanakan menjadi pusat kegiatan yang mendukung usaha kearifan lokal, seperti kerajinan tatah sungging wayang kulit dan membatik. "Hal itu diharapkan dapat mendukung pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat setempat, sehingga dapat lebih baik di masa depan," tuturnya.

Sumber : Antara

Posting Komentar

0 Komentar